MALIOBORO – Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mengimbau Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DIY untuk terus mengutamakan pemberdayaan masyarakat dengan mengedepankan budaya dan kearifan lokal. ASPPI harus bisa mengedukasi warga dan melakukan advokasi.
Menurut Wagub, hal tersebut akan menjadikan investasi intelektual yang lebih bersifat sustain. Menurut Paku Alam, kebudayaan itu adalah platformnya, namun fasilitas tetap memadai, standar wisata tetap harus berlandasan kearifan local.
Pembinaan wilayah, lanjut Wagub DIY, pokok utamanya adalah melakukan edukasi. Edukasi yang dilakukan sebenarnya bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana. Edukasi bias saja dilakukan dengan Seperti memberi pemahaman kepada pelaku wisata di berbagai daerah agar dapat berkontribusi kepada warga dan memberdayakan tanpa menghilangkan budaya.
“Harapan saya ASPPI ada kontribusi membangun yang dimulai dari pemikiran sederhana, yang seperti itu lebih konkret,” lanjut Wagub.
Paku Alam X menambahkan DIY saat ini tidak hanya didorong menjadi daerah pariwisata, tetapi juga diarahkan menjadi daerah budaya yang memiliki kelengkapan fasilitas wisata. Unsur penarik utama bisa didatangkan dari suatu ciri khas budaya.
“Budaya jangan sampai dirusak. Menumbuhkan budaya dari segala bidang, dari sisi hotel, pemandu maupun dari travel agent sehingga para pelaku wisata ini lah yang akan menjaga. Bagaimana pelaku ikut memikirkan dengan berbagai aksi sesuai dengan bidangnya masing-masing,” lanjutnya.
Miftah selaku pimpinan rombongan ASPPI menjelaskan, kedatangan ke Gedhong Pare Anom untuk meminta arahan dan memberikan info terkait musyawarah daerah yang akan dilaksanakan 4 Agustus 2018 mendatang. Selain itu, Miftah menjelaskan, kunjungan tersebut sebagai bentuk sinergitas ASPPI dengan Pemerintah Daerah DIY.
“Kami berkeinginan terus bersinergi dengan pihak pemerintah dan Dinas Pariwisata terkait agar tidak kehilangan arah, atau berjalan-jalan sendiri-sendiri,” ucapnya. (fan)
