Indeks
OJK  

Silaturahmi Hangat Halalbihalal OJK DIY dan FKIJK DIY 2025, Momentum Perkuat Ekosistem Keuangan Yogyakarta

Silaturahmi Hangat Halalbihalal OJK DIY dan FKIJK DIY 2025, Momentum Perkuat Ekosistem Keuangan Yogyakarta
Silaturahmi Hangat Halalbihalal OJK DIY dan FKIJK DIY 2025, Momentum Perkuat Ekosistem Keuangan Yogyakarta

MALIOBORONEWS.ID, Yogyakarta – Kehangatan Syawal terasa begitu nyata di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin pagi (14/04/2025). Gelaran Halalbihalal 1446 Hijriah yang diselenggarakan oleh OJK DIY bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) DIY tidak hanya menjadi tradisi pasca-Idulfitri, tetapi juga menjadi ruang aktualisasi nilai-nilai kebersamaan, keikhlasan, dan sinergi antar pelaku industri jasa keuangan di wilayah Yogyakarta.

Acara ini menjadi ajang berkumpulnya para pelaku sektor industri keuangan di DIY, mulai dari jajaran pejabat OJK, pengurus dan anggota FKIJK, perwakilan Bank Indonesia, pimpinan lembaga keuangan bank dan nonbank, hingga tokoh masyarakat yang selama ini turut mendorong literasi dan inklusi keuangan di daerah. Ruang aula kantor OJK DIY dipenuhi senyum dan sapaan hangat—menunjukkan bahwa kerja sama profesional di sektor ini tak pernah kehilangan sisi humanisnya.

Ketua FKIJK DIY, Santoso Rochmad, menyampaikan refleksi bersama akan pentingnya memperkuat kebersamaan dan semangat kolaboratif di sektor keuangan. Santoso menekankan bahwa momentum Syawal adalah waktu yang tepat untuk saling membuka hati dan membangun hubungan kerja yang lebih harmonis. Ia menyampaikan rasa syukur atas dukungan semua pihak terhadap kiprah FKIJK DIY dan berharap forum ini terus menjadi jembatan penguatan sektor keuangan yang beretika, inklusif, dan tangguh.

“Mohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan pribadi maupun institusional. Mari jadikan Syawal sebagai momen memperbarui niat kita untuk terus mengabdi dan berkontribusi bagi bangsa, khususnya di sektor keuangan DIY,” ujarnya dengan nada haru.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim, yang menyampaikan kondisi perekonomian regional dan global yang tengah bergejolak. Ia menggarisbawahi bahwa tekanan terhadap perekonomian nasional kian nyata akibat kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Kebijakan ini, menurut Ibrahim, telah menimbulkan efek domino terhadap stabilitas ekspor-impor, nilai tukar, dan arus investasi.

“Situasi global menuntut kita semakin solid dalam menjaga perekonomian lokal. Kita tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi antar lembaga dan pelaku industri adalah kunci,” jelas Ibrahim.
Meskipun situasi global kurang menggembirakan, Ibrahim menegaskan bahwa DIY masih memiliki potensi untuk bertahan dan tumbuh, selama komunikasi dan kolaborasi antar lembaga terus diperkuat. Di akhir sambutannya, ia turut menyampaikan ucapan Idulfitri dan permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh hadirin.

Optimisme datang dari Kepala OJK DIY, Eko Yunianto, yang membawa kabar baik bahwa industri jasa keuangan di wilayah DIY masih dalam kondisi stabil dan terkendali. Menurut Eko, berbagai indikator menunjukkan bahwa sektor ini mampu menjaga kepercayaan masyarakat di tengah tekanan global. Stabilitas sektor perbankan, peningkatan akses layanan keuangan, serta pertumbuhan industri nonbank seperti fintech dan asuransi menjadi penanda bahwa industri jasa keuangan DIY masih berada pada jalur yang positif.

“Kami mengapresiasi peran semua pihak dalam menjaga ekosistem keuangan DIY tetap sehat. Mari kita perkuat koordinasi, perluas literasi, dan terus berinovasi dalam layanan,” tegas Eko.
Tak lupa, Eko menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idulfitri 1446 H, serta permohonan maaf lahir dan batin atas nama pribadi maupun kelembagaan. Ia berharap momen Halalbihalal ini mampu menjadi penyemangat bagi seluruh insan jasa keuangan dalam menjalankan amanah dan tanggung jawab dengan lebih baik di masa mendatang.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ikrar Syawalan, yang dipimpin oleh Edi Sunarto, Ketua Bidang Sosial FKIJK DIY. Dalam ikrarnya, Edi mengajak semua peserta untuk saling memaafkan dengan tulus, menumbuhkan semangat persaudaraan, dan menghapus semua prasangka. Ia menekankan bahwa dengan hati yang bersih, komunikasi akan lebih mudah, dan kerja sama pun akan menjadi lebih bermakna.
“Mari kita saling memaafkan, agar langkah kita ke depan lebih ringan dan penuh berkah. Karena di balik profesionalisme, ada hati yang perlu dijaga,” ucap Edi.

Sebagai penutup, Edi Sunarto juga memimpin doa bersama, memohon agar seluruh insan jasa keuangan diberi kekuatan, keikhlasan, dan keberkahan dalam menjalankan tugas. Doa tersebut menambah suasana syahdu dan menjadi puncak dari rangkaian acara yang tidak hanya sakral secara spiritual, tetapi juga strategis dalam konteks penguatan kelembagaan dan hubungan antarindustri.

Rangkaian acara Halalbihalal ditutup dengan saling berjabat tangan, penuh kehangatan dan canda tawa, serta sesi foto bersama yang diabadikan sebagai simbol kuatnya semangat kolaborasi lintas sektor.
Halalbihalal kali ini bukan sekadar formalitas, tetapi juga menjadi momen penting dalam membangun sinergi, menjaga stabilitas ekonomi, dan memperkuat jejaring antar pelaku industri keuangan di Daerah Istimewa Yogyakarta.(aha)

Penulis: Afnan HarifiEditor: Afnan Harifi
Exit mobile version