Indeks

UGM dan Perbarindo Siapkan SDM BPR Unggul Lewat Forum Pentahelix

UGM dan Perbarindo Siapkan SDM BPR Unggul Lewat Forum Pentahelix
UGM dan Perbarindo Siapkan SDM BPR Unggul Lewat Forum Pentahelix

Malioboronews.id, Yogyakarta – Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Forum Diskusi Ilmiah “Menyiapkan Generasi Baru SDM BPR: Sinergi Pentahelix untuk Next Generation BPR”, Rabu (4/6/2025).

Forum ini menjadi bagian dari Hari BPR-BPRS Nasional 2025 dan digelar di Auditorium Sekolah Vokasi UGM.
Acara menghadirkan kolaborasi lima unsur pentahelix: regulator, industri, akademisi, komunitas, dan media.

Kegiatan ini dihadiri oleh Pengurus DPP Perbarindo, LPS, LSP Certif, dan lebih dari 90 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.
Forum menjadi ruang strategis dalam merumuskan arah pengembangan SDM sektor BPR-BPRS ke depan.
Isu utama forum meliputi kurikulum vokasi, kebutuhan industri, dan tantangan regenerasi SDM.

Dr. Berry Juliandi, S.Si., M.Si., Direktur Belmawa Ditjen Dikti, membuka forum secara resmi.
Ia menekankan pentingnya pendidikan vokasi sebagai kunci kemajuan ekonomi Indonesia.

“Bangkitnya bangsa ini justru dari SDM vokasi, bukan hanya dari jalur akademik,” tegasnya.

Berry juga mengajak mahasiswa untuk aktif membangun jejaring sejak dini.

“Jangan hanya duduk di sebelah teman yang dikenal. Silaturahmi membuka pintu rezeki,” ujarnya.
Ia menyebut tiga faktor kunci kesuksesan: karakter, jaringan, dan pasangan hidup yang satu visi.

Berry mengapresiasi Perbarindo sebagai mitra industri yang proaktif dalam menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi.

“Biasanya industri kami ajak dulu. Ini malah Perbarindo yang inisiatif lebih dulu,” katanya.
Ia berharap kemitraan seperti ini menjadi model kolaborasi berkelanjutan.

Dr. Wiryanta, S.T., M.T., Wakil Dekan Sekolah Vokasi UGM, menyampaikan bahwa sekolah vokasi menjadi motor penghasil SDM terapan.

“Kami punya 23 prodi di 8 departemen. Ini seperti pusat belanja SDM lintas bidang,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya integrasi kurikulum vokasi dengan kebutuhan industri.

Tedy Alamsyah, Ketua DPP Perbarindo, menegaskan bahwa generasi muda harus disiapkan sebagai mitra strategis industri BPR.

“Mahasiswa bukan hanya calon pekerja, tapi agen perubahan. Mereka penentu arah industri ke depan,” ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa keberlanjutan BPR sangat bergantung pada regenerasi dan adaptasi teknologi.

Tedy juga menyoroti tantangan internal dan eksternal yang dihadapi industri BPR-BPRS saat ini.
Dari regulasi, transformasi digital, hingga kebutuhan akan tata kelola dan analisis big data yang andal.

“Perguruan tinggi harus menjadi mitra yang memperkuat sisi governance dan teknologi industri BPR,” ungkapnya.

Ia mendorong sertifikasi SDM BPR dapat diintegrasikan dalam kurikulum vokasi.

“Kalau masuk kurikulum, keberlanjutan akan otomatis terjaga,” tegasnya.

Tedy juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif dosen dan mahasiswa dalam menjawab tantangan industri.

Forum ini juga dirangkai dengan lomba karya ilmiah yang diikuti dosen dan mahasiswa dari berbagai kampus.

Panitia menyebut bahwa banyak gagasan peserta yang layak diterapkan dalam praktik industri.
Trofi pemenang diberikan langsung atas nama Menteri Pendidikan, sebagai bentuk penghargaan tinggi.

UGM menegaskan komitmennya untuk terus menjadi penghubung antara pendidikan dan dunia usaha.

“Forum ini bukti nyata sinergi pendidikan vokasi dengan sektor keuangan rakyat,” ujar Dr. Wiryanta.

Ia berharap forum seperti ini bisa digelar rutin dan menghasilkan dampak nyata bagi industri.

Acara ditutup dengan semangat kolaborasi untuk membangun SDM unggul, adaptif, dan berintegritas.

“Semoga sinergi pentahelix ini memperkuat ekonomi kerakyatan di Indonesia,” pungkas Tedy. (aha)

Penulis: Afnan HarifiEditor: Afnan Harifi
Exit mobile version