MALIOBORO – PT BCA Finance tahun ini menargetkan pembiayaan kredit kendaraan bermotor sekitar Rp 32,5 triliun. Target tersebut sebenarnya sama besar dengan proyeksi tahun lalu yang juga sebesar Rp 32,5 triliun.
Sejumlah alasan menjadi penyebab mengapa anak perusahaan Bank BCA ini tidak mematok kenaikan target. Penyebab tidak adanya kenaikan target tersebut lebih karena faktor eksternal, bukan internal.
Presiden Direktur PT BCA Finance menyebutkan, tidak adanya kenaikan target tersebut diakibatkan karena Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga melakukan hal yang sama. Gaikindo tidak mematok tinggi penjualannya tahun ini.
“Daya beli masyarakat masih belum pulih benar. Terlebih ini juga tahun politik, sedikit banyak juga berpengaruh,” terangnya.
Sebenarnya, tahun lalu PT BCA Finance telah berhasil meraup keuntungan setelah pajak sebesar Rp 1,45 triliun. Angka ini naik 28,32% jika dibandingkan dengan capaian 2016 sebesar Rp 1,13 triliun.
Meski tahun ini ada beberapa kendala, tetapi tak membuat BCA Finance ragu. Tahun ini, perusahaan membidik perolehan laba setelah pajak sebesar Rp 1,6 triliun.
“Sehingga pertumbuhan laba tahun ini kami proyeksikan naik 10,34%. Kami akan optimalkan laba dengan menjaga Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan kredit macet di kisaran 0,9%,” kata Roni.
(Erfanto Linangkung)