MALIOBORO.NEWS, Yogyakarta- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020 pada Kamis pagi (03/12) secara virtual.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Hilman Tisnawan, tahun 2020 merupakan tahun penuh tantangan bagi ekonomi DIY. Dampak pandemi COVID-19 menyebabkan berhentinya aktivitas pergerakan manusia sejak pertengahan Maret 2020 yang lalu. Hal ini membuat geliat ekonomi DIY khususnya di sektor pariwisata dan pendidikan menurun drastis. Dalam jangka pendek pertumbuhan ekonomi DIY tahun 2020 mengalami penurunan. Namun berkat implementasi kebijakan pemulihan ekonomi nasional serta upaya kolaborasi berbagai pihak dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, secara perlahan ekonomi DIY mulai pulih.
Dari aspek pariwisata DIY secara cepat mampu melakukan reaktivasi pariwisata secara aman sekaligus bertransformasi ke era pariwisata digital. Hal ini tidak terlepas dari sinergi kolaborasi program percepatan pemulihan pariwisata dan berbagai pihak. Termasuk dalam hal ini BI ikut mendukung pemulihan tersebut. DIY menjadi salah satu provinsi terdepan yang menggunakan teknologi digital dalam pariwisata melalui aplikasi Jogja Pass dan Visiting Jogja.
Meski sempat mengalami penurunan di awal pandemi, namun secara perlahan UMKM di DIY kembali bangkit. UMKM yang berhasil survive adalah UMKM yang telah memanfaatkan teknologi digital. Meski pandemi COVID-19 terdapat beberapa UMKM DIY yang justru berhasil melakukan ekspor ke beberapa negara.
Hilman Tisnawan melanjutkan, memperhatikan kondisi ekonomi global dan nasional saat ini, pekirakan pertumbuhan ekonomi DIY di akhir tahun 2020 akan terkontraksi pada kisaran -2,3 sampai dengan -1,9.
“Saya meyakini ekonomi DIY pada tahun 2021 akan segera recovery dengan proyeksi pertumbuhan di kisaran 3,9% sampai dengan 4,3%. Inflasi DIY pada tahun 2020 pada kisaran 1,3% sampai dengan 1,7% yoy,” tutur Hilman.
Di sisi lain, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta telah menata dan bersiap mengoptimalisasi belanja daerah di awal tahun. Hal ini dilaksanakan untuk memicu dan memacu bergulirnya roda perekonomian daerah. Pemda DIY selalu menekankan kerja sama lintas sektor dalam melaksanakan pembangunan.(wid/rn)