MALIOBORO – PT Pegadaian (Persero) terus berusaha melakukan diversifikasi produk agar dapat memenangkan persaingan di industri ini. Sebab, perusahaan pergadaian plat merah ini sadar kompetisi industri pegadaian akan semakin ketat seiring bermunculannya usaha gadai swasta yang mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.
Ke depan, PT Pegadaian akan menambah lini produk mereka, tidak hanya terkonsentrasi pada jasa gadai. Mereka mulai fokus untuk menggarap pengembangan produk non gadai, yaitu pinjaman tanpa jaminan. Sebab, pasar pinjaman tanpa jaminan nampaknya menjadi pasar potensial yang akan semakin berkembang di masa depan.
Selama ini, porsi produk gadai tahun lalu pada perusahaan pelat merah ini memang masih mendominasi di angka 90%. Mulai tahun ini, prosentase produk non gadai akan ditingkatkan hingga 15%. Sementara itu, sampai akhir 2017, jumlah nasabah Pegadaian tercatat 9,5 juta dan akan ditingkatkan menjadi 11,5 juta pada tahun ini.
Direktur Umum Pegadaian, Sunarso mengatakan, pihaknya memang tengah berupaya melakukan transformasi produk. Di mana transformasi bisnis tersebut juga termasuk upaya digitalisasi tata kelola dan layanan perseroan.
Transformasi tersebut sangat diperlukan mengingat persaingan dengan perusahaan start-up financial technology (fintech), perbankan dan multifinance kian ketat. “Kami akan berusaha memenangkan persaingan. Kami yakin mampu bersaing dengan fintech ketika kami sudah punya unit big data,”ujar Sunarso.
Direktur Produk Pegadaian Harianto Widodo mengatakan pihaknya tengah mengembangkan sistem loan organizing system (LOS). Sistem ini nantinya akan bertalian dengan data kependudukan dari Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan data dari biro kredit swasta.
“Kami tengah menyiapkan infrastruktur dan menguatkan informasi untuk mematangkan infrastruktur agar bisa menyalurkan pinjaman tanpa jaminan seperti perusahaan fintech lakukan selama ini,”tambahnya. (erfanto linangkung)