MALIOBORO – PT Bank Syariah Mandiri (BSM) berhasil mencatat kinerja pembiayaan yang cukup membanggakan selama tahun 2017 yang lalu. Hingga akhir Desember 2017 lalu, BSM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 60,69 triliun. Jumlah tersebut lebih besar dibanding dengan capaian penyaluran pembiayaan sebesar Rp 55,58 triliun pada Desember 2016 lalu.
Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari mengungkpakan pertumbuh pembiayaan sebesar 9,20% selama 2017 tersebut paling tinggi disokong oleh pertumbuhan sektor retail. Sektor yang terdiri atas bidang konsumer, UMKM dan Pawning ini tumbuh sebesar 11,48% atau tumbuh dari Rp 30,78 triliun menjadi Rp 34,31 triliun.
“Pertumbuhan pembiayaan tersebut juga diimbangi dengan perbaikan kualitas pembiayaan yang tercermin dari penurunan NPF Nett turun dari 3,13% menjadi 2,71%,”tuturnya.
Sejalan dengan refocusing bisnis bank, segmen ritel mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi dibanding wholesale. Selain segmen retail, penyokong terbesar kedua pertumbuhan pembiyaan BSM tersebut adalah pembiayaan segmen corporate. Sektor coporate tumbuh 5,50% (year on year) semula Rp24,77 triliun menjadi Rp26,13 triliun.
Untuk korporat, Mandiri Syariah membidik sector korporat Murni terutama terkait infrastruktur, BUMN, pendidikan, perkebunan, kesehatan dan supply chain. Sementara untuk pembiayaan segmen UMKM, Mandiri Syariah memiliki portofolio sebesar 21,77%. Fee Based Income juga tumbuh 9,67% menjadi Rp943 miliar dari semula Rp860 miliar.
“Dengan perkembangan bisnis tersebut, perseroan membukukan laba bersih tahun 2017 sebesar Rp365 miliar atau naik 12,22% (yoy) dari semula Rp325 miliar pada tahun 2016,”terangnya. (erfanto linangkung)
Pembiayaan BSM Tembus Rp 61 Triliun
