Indeks

Peresmian Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021

Peresmian Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021
Peresmian Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021

MALIOBORO.NEWS, Yogyakarta- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memulai sesi pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia pada Senin (4/01) secara fisik dan virtual.
Dampak pandemi terhadap perekonomian dan pasar modal IHSG sempat menyentuh titik terendahnya di level 3.937 pada Market 2020. Namun pasar modal bangkit ke level 5.979 pada akhir tahun 2020.

Menteri Keuangan, Gubernur BI, Kepala LPS dan pemerintah bersama-sama berupaya agar ekonomi masyarakat bisa bertahan dan bangkit. Di pasar modal, IHSG ini telah berada di atas 6000 beberapa minggu yang lalu, bahkan mencapai nilai tertinggi 6.165 pada 21 Desember 2020. Yield SBN satu tahun turun terendah dalam sejarah sebesar 3,64%.

Ini adalah mumentum bangkitnya pasar modal untuk raising fund di pasar modal.
Transaksi investor telah mencapai 73% dari tahun sebelumnya. Transaksi investor ritel meningkat empat kali lipat yang merupakan tertinggi di ASEAN.

Di samping itu pasar modal naik 56,45% dibandingkan tahun lalu menjadi 3,88 juta investor. Yang menggembirakan adalah 54,8% investor ritel adalah kalangan milenial.

Penawaran umum di pasar modal mencatat 53 emiten baru dengan 51 perusahan tercatat dengan nilai perhitungan dana sebesar 118,7 triliun. Di samping itu Bursa Efek Indonesia diakui global sebagai The Best Islamic Capital Market 2020 dari Global Islamic Finance Awards yang didukung roadmap tahun 2020 sampai 2024.

Indikasi tersebut memberikan keyakinan kita bahwa pasar modal Indonesia sudah mulai bangkit.

Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan OJK sangat mendukung adanya kebijakan pemerintah dalam pengembangan pasar modal. Ini memberikan ruang yang lebih luas kepada pasar modal untuk berkembang lagi.

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI menuturkan ekonomi global diprediksi tumbuh di kisaran 4,2 – 5,2%. Sejalan dengan hal tersebut, Bank Dunia memroyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 4,4% lebih optimis dari prediksi sebelumnya yaitu tumbuh di kisaran 4,0-4,5%.

Optimisme ini didorong oleh sentimen positif terkait dengan vaksin COVID-19 di mana 12 juta dosis mulai disuntikan per 3 Januari 2020.
Optimisme terlihat di pasar modal sejalan dengan penurunan risiko ketidakpastian di pasar keuangan global. Hal ini tercemin dari volatility index dan credit default swap yang sudah semakin membaik. IHSG juga diprediksi bisa mencapai 6.800 ataupun 7.000 di akhir Desember 2021. Bursa Efek Indonesia pun berani menargetkan 30 perusahaan akan melakukan IPO di tahun 2021.(wid/rn)

Exit mobile version