MALIOBORONEWS.ID, Yogyakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi lokal. Kali ini, BSI bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk memberdayakan warga Desa Semoyo, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kolaborasi ini merupakan bagian dari program Desa Bangun Sejahtera Indonesia (Desa BSI) yang diharapkan dapat menciptakan dampak positif berkelanjutan bagi ekonomi masyarakat setempat.
Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia BSI, Tribuana Tunggadewi menuturkan, pemberdayaan Desa Semoyo melibatkan dana sebesar Rp3,6 miliar yang akan digunakan untuk mengembangkan berbagai program ekonomi lokal.
“Dana ini akan dipergunakan untuk pemberdayaan klaster usaha budidaya produk turunan sereh wangi, eduwisata tanaman herbal, serta peternakan,” ujar Dewi dalam keterangannya, Selasa (16/12/2024).
Pengembangan Usaha dan Lingkungan Desa Semoyo
Salah satu program unggulan dalam pemberdayaan Desa Semoyo adalah penanaman serai wangi dan pohon produktif lainnya. Sereh wangi dipilih karena memiliki banyak manfaat, baik untuk konsumsi maupun kerajinan tangan. Masyarakat setempat juga memanfaatkan limbah daun serai wangi sebagai bahan untuk membuat kerajinan anyaman atap rumah. Langkah ini bukan hanya memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga turut menjaga kelestarian lingkungan, karena tidak ada sampah yang dihasilkan dari proses pengolahan serai wangi.
Program Desa BSI ini diharapkan bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi warga Desa Semoyo, seiring dengan prinsip-prinsip keberlanjutan yang mengedepankan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
“Kami berharap, model pemberdayaan yang diterapkan di Desa Semoyo ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk menerapkannya,” tambah Dewi.
Program Desa BSI Telah Berdayakan 6.642 Jiwa di Seluruh Indonesia
Tidak hanya di Desa Semoyo, BSI juga telah memberdayakan lebih dari 6.600 penerima manfaat di 20 desa lain di seluruh Indonesia. Melalui program Desa BSI, total dana yang telah disalurkan mencapai Rp86,5 miliar, yang digunakan untuk berbagai klaster usaha seperti pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan.
Selain pengembangan ekonomi, BSI juga melakukan kegiatan penghijauan sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan lingkungan. Bersama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), NGO, serta masyarakat setempat, BSI melaksanakan program penanaman pohon di Desa Semoyo dan desa-desa lainnya. Sebanyak 10.671 pohon produktif ditanam, yang diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon hingga 836 ton Co2e.
Membangun Ekonomi Berkelanjutan untuk Masa Depan
Kolaborasi antara BSI dan UMY di Desa Semoyo merupakan contoh nyata bagaimana sektor perbankan syariah dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui program-program ini, BSI tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membantu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Desa Semoyo dan desa-desa lainnya di Indonesia.
Program pemberdayaan desa ini menjadi contoh bahwa melalui sinergi antara sektor swasta, pendidikan, dan masyarakat, banyak potensi yang bisa digali untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Semoga langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak dalam upaya memberdayakan ekonomi lokal secara berkelanjutan.(aha)