MALIOBORO – Kota Yogyakarta mengalami inflasi sebesar 0,10 persen di bulan April 2018 yang lalu. Laju inflasi kalender 2018 april (terhadap Desember 2017) sebesar 0,76 persen dan laju inflasi year on year (April 2018 terhadap april 2017) sebesar 3,11 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik DIY, JB Priyono mengatakan, andil terbesar yang mendorong inflasi di DIY adalah komoditas angkutan udara naik sebesar 6,25 persen. Inflasi tersebut disebebakan naiknya indeks harga konsumen kelompok makanan jadi naik sebsar 0,12 persen, kelompok perumahan air listrik gas dan bahan bakar naik 0,19 persen.
“Kelompok sandang naik 0,28 persen, kelompok pendidikan 0,04 persen, kelompok transport komunikasi dan jasa keuangan naik 0,77 persen. Sedangkan dua kelompok lainnya yaitu kelompok bahan makanan dan kesehatan angka indeksnya turun sebesar 0,54 persen dan 0,17 persen,”paparnya, Rabu (2/5/2018) di kantornya.
Priyono mengungkapkan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan pada bulan April 2018 sehingga memberikan andil mendorong terjadinya inflasi di antarnaya adalah angkutan udara yang naik 6,25 persen dengan andil 0,09 persen. Sementara bawang merah naik 16,73 persen dengan memberikan andil 0,07 persen.
Bensin naik 1,13 persen memberikan andil 0,04 persen, tukang bukan mandor dan telur ayam ras naik 1,48 persen dan 4,43 persen dengan masing-masing andil 0,03 persen. Sementara apel jeruk, susu untuk balita, pasir, daging ayam ras, kayu balokan, emas perhiasan, ayam hidup, pisang dan martabak naik dan memberikan andil 0,01 persen.
“Komoditas yang mengalami penurunan harga di antaranya beras turun 3,09 persen memberikan andil inflasi sebesar -0,12, bawang putih turun 8,32 persen dengna andi -0,04 persen, cabai raiwt turun 22,03 persen dengna andil -0,03 persen,”tambahnya.
Pada bulan April 2018 dari 82 kota yang dihitung inflasi, 54 kota mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,32 persen diikuti kota Manado dan Pangkal Pinang masing-masing sebesar 1,09 persen dan 1,01 persen. Sementara inflasi terendah terjadi di Kota Kudus dan Padang masing-masing sebesar 0,01 persen dan 0,02 persen. (erl)