MALIOBORO – Realisasi dana pihak ketiga yang dihimpun PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meningkat 20,77% menjadi Rp193,47 triliun dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp160,19 triliun. Selain itu, kinerja kredit dan pembiayaan tumbuh dua digit sebesar 21,01% (yoy) dari Rp164,45 triliun menjadi Rp198,99 triliun.
Oleh karena itu, Bank Plat merah ini mampu membukukan laba bersih sebesar Rp3,02 triliun (unaudited) sepanjang 2017. Dengan demikian, nilai aset bank spesialis kredit perumahan itu juga tumbuh 22,11% ke level Rp261,51 triliun dari posisi tahun sebelumnya Rp214,17 triliun.
“Keuntungan 2017 tersebut meningkat 15,4% dibandingkan capaian pada 2016 Rp2,62 triliun. Laba tersebut didukung tumbuhnya pendapatan, baik bunga maupun nonbunga. SehinggaTotal pendapatan 2017 senilai Rp21,69 triliun, tumbuh 13,35% secara year on year,” kata Direktur Utama BTN Maryono
Untuk meningkatkan laba yang didapat, kini pihaknya berupaya melakukan efisiensi dengan mengembangkan tehnologi digital. saat ini transaksi digital BTN telah mencapai 91 persen, dan sisanya sebanyak 9 persen masih manual. Ke depan, ia yakin komposisi transaksi secara digital akan semakin besar.
Hal inilah yang menyebabkan arah kebijakan pengembangan layanan BTN ke digitalisasi produk. Ketimbang menambah jaringan kantor layanan, kini BTN lebih fokus kepada peningkatan jaringan digital banking.
” BTN mengutamakan peningkatan aksesibilitas transaksi melalui digital banking dengan mengembangkan layanan BTN digital solution,” tambahnya.
Tetapi, lanjutnya, di tahun 2018, BTN tetap akan menambah jaringan kantor namun hanya terbatas. Tahun ini BTN akan melakukan pembukaan 1 kantor wilayah di Jawa Tengah, Pembukaan 4 kantor cabang (KC) meliputi 1 KC baru dan 3 dari peningkatan status. (Erfanto Linangkung)
