MALIOBORO – Genjot penetrasi uang elektronik, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memulai kerjasama dengan bank daerah. Melalui kerjasama ini, Bank BRI memberikan kesempatan bank daerah memasarkan produk uang elektronik bank plat merah ini dengan sistem co – branding.
Direktur Konsumer BRI Handayani mengungkapkan, BRI semakin intensif mengakselerasi lini bisnis uang elektronik karema mampu mendorong penghimpunan dana murah (CASA). Per akhir tahun ini ditargetkan Brizzi yang beredar bisa tembus alias melebihi angka 10 juta keping
“Apa yang kami lakukan juga sesuai dengan arahan Bank Indonesia (BI) melalui gerakan less cash money,” tuturnya.
Secara keseluruhan terdapat enam bank yang terlibat kerjasama dengan BRI dalam penerbitan uang elektronik. Empat BPD tersebut diantaranya PT BPD Banten Tbk., PT Bank Jabar Banten Syariah, PT Bank Lampung, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah. Sementara dua bank swasta PT Bank BRI Syariah dan PT Bank BRI Agro juga turut andil.
Masing-masing bank diharapkan dapat memasarkan sedikitnya 100.000 kartu uang elektronik melalui co – branding. Sehingga BRI menargetkan sekitar 400.000 penjualan kartu uang elektronik Brizzi baru sepanjang tahun ini.
“BPD akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual kartu. BRI akan memberikan harga dasar kartu Rp18.000 per keping kartu ini bisa dijual bank mitra maksimal Rp25.000 per keping,” ungkapnya.
Berdasarkan data Bank Indonesia bahwa per akhir 2017 tercatat uang elektronik beredar mencapai 90 juta keping, pangsa pasar Brizzi sekitar 10% dari itu. (Erfanto Linangkung)